“Dalam dunia komputasi, RAM (Random Access Memory*) adalah penyimpanan sementara yang menjadi ‘nyawa’ multitasking. Tanpanya, membuka 10 tab browser sekaligus bisa membuat komputer merintih! Namun, tidak semua RAM diciptakan sama—ada DDR4, SODIMM, hingga LPDDR5 yang dirancang untuk kebutuhan berbeda. Artikel ini akan memandu Anda memahami fungsi, cara kerja, dan jenis-jenis RAM agar tidak salah pilih.”
Apa Itu RAM?
RAM (Random Access Memory) adalah komponen vital yang ada di hampir semua perangkat pintar—mulai dari smartphone, laptop, hingga komputer. Berbeda dengan penyimpanan permanen seperti SSD atau HDD, RAM berfungsi sebagai “memori sementara” untuk menyimpan data yang sedang diproses oleh perangkat. Artinya, begitu perangkat dimatikan, data dalam RAM akan hilang—mirip seperti papan tulis yang bisa dihapus setelah digunakan.
Sejarah Singkat RAM
RAM pertama kali ditemukan pada 1968 oleh Robert H. Dennard, seorang insinyur asal Amerika Serikat. Pengembangannya semakin pesat seiring kemunculan komputer personal (PC) di era 1980-an. Kini, RAM telah berevolusi dari kapasitas kilobyte hingga gigabyte dengan kecepatan yang jauh lebih efisien.
Bagaimana Cara Kerja RAM?
RAM bekerja melalui empat tahap struktural yang saling terhubung:
- Input Storage
- Data dimasukkan ke RAM melalui perangkat input (contoh: keyboard, mouse, atau file yang dibuka).
- Program Storage
- RAM membaca instruksi dari program yang dijalankan (misalnya: saat membuka Photoshop atau game).
- Working Storage
- Data diolah oleh prosesor, lalu hasil sementara disimpan di bagian ini.
- Output Storage
- Hasil akhir dikirim ke perangkat output (contoh: layar monitor atau speaker).
Analoginya: Bayangkan RAM seperti meja kerja di restoran cepat saji.
- Input Storage= Pesanan masuk dari pelanggan.
- Program Storage= Resep makanan yang disiapkan koki.
- Working Storage= Proses memasak.
- Output Storage= Makanan siap disajikan.
Semakin besar meja (kapasitas RAM), semakin banyak pesanan yang bisa ditangani tanpa antre!